Kamis, 25 Desember 2008

Seminar hasil Riset Potret Pendidikan Kab Aceh Barat



Seminar hasil riset Yayasan PAPAN tentang Potret Pendidikan Kabupaten Aceh Barat di Aula Sekdakab Aceh Barat tanggal 28 Februari 2008 dibuka oleh Asisten II Bupati Bapak Drs. Hasan Abdullah, diikuti oleh 50 Peserta terdiri dari berbagai unsur diantaranya Dinas pendidikan, Kandepag kabupaten Aceh Barat, MPU, MPD, Kepala sekolah dan Madrasah, Komite sekolah, organisasi Guru, Akademisi, Mahasiswa dan LSM pemerhati pendidikan serta perwakilan Forum Komunitas pendidikan Aceh Barat. Pemateri pada seminar riset adalah TIM riset Yayasan PAPAN yang telah bekerja selama 6 bulan untuk mendapatkan masukan dan data-data dan berbagai masalah yang dialami oleh sekolah sekarang ini dalam meningkatkan mutu pendidikan di kabupaten Aceh Barat.

Dari hasil riset yang dilakukan oleh PAPAN, kemudian akan diserahkan kepada Pemkab Aceh Barat, Kualitas Pendidikan di Aceh Barat mengalami kemerosotan, hal ini disebabkan : Pemerintah belum optimal pada upaya peningkatan mutu pendidikan buktinya Pemkab belum serius dalam mengalokasikan anggaran sesuai dengan UUD 1945 dan UUPA, Kebijakan pada sektor pendidikan kurang menggambarkan rumusan-rumusan prioritas dan permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan. Kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dalam hal kesejahteraan guru dan kebutuhan sarana/ prasarana. Dan Tidak adanya pemerataan guru sesuai dengan kebutuhan. Penelitian tim riset PAPAN masih menemukan berbagai pemasalah pendidikan Aceh Barat antara lain :

· Persentase penempatan guru untuk tingkat SMA/SMK/MA dikota lebih dominan yaitu mencapai 82,88% dibandingkan dengan sekolah yang ada di desa hanya 17,12%. Untuk tingkat SMP/MTs persentase penempatan guru PNS di kota dan di desa yaitu 60,51% dan 39,49%

· Penempatan guru pada tingkat SMA/SMK/MA di Kota melebihi kapasitas kebutuhan guru yaitu sebanyak 79 orang yang seharusnya ditempatkan di desa, sedangkan pada tingkat SMP/MTs penempatan guru di kota terlihat masih kurang, sehingga dibutuhkan guru sebanyak 18 orang. Penempatan guru PNS di desa masih sangat kurang untuk kategori sekolah menengah atas maupun sekolah menengah pertama terlihat bahwa kekurangan guru mencapai 152 orang untuk keseluruhan.

· Guru bidang studi yang termasuk dalam ujian nasional baik tingkat SMA/SMK/MA dan tingkat SMP/MTs mengalami kekurangan 105 tenaga guru.

· Kebutuhan sarana dan prasarana laboratorium tingkat SMA/MA masih kekurangan 54,8%. Kebutuhan petugas laboratorium biologi, kimia dan fisika mencapai 96,6%, untuk petugas laboratorium bahasa dan matematika kekurangan 100%. Kekurangan ruang pustaka untuk tingkat SMA/MA sebesar 52 %, sedangkan pustakawan kurang 50 %.

· Prosentase tingkat kelulusan UAN SMA jurusan IPA pada tahun ajaran 2004/2005 dengan tahun ajaran 2006/2007, mata pelajaran bahasa Indonesia menurun sebesar 4,4%. Sedangkan mata pelajaran bahasa Inggris dan matematika meningkat sebesar 0,7% dan 3,7%. Prosentase tingkat kelulusan UAN Untuk Siswa MA jurusan IPA pada tahun ajaran 2004/2005 dengan tahun ajaran 2006/2007mengalami penurunan pada mata pelajaran bahasa indonesia dan bahasa inggris sebesar 9,5% dan 3,6% sedangkan mata pelajaran matematika meningkat sebesar 13,2 %.

· Prosentase tingkat SMA jurusan IPS pada tahun ajaran 2004/2005 dengan tahun ajaran 2006/2007, mata pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa inggris meningkat sebesar 6,3% dan 3%. Sedangkan peajaran ekonomi mengalami penurunan sebesar 9,4%. Untuk Siswa MA jurusan IPS pada tahun ajaran 2004/2005 dengan tahun ajaran 2006/2007, mata pelajaran bahasa indonesia mengalami penurunan sedangkan bahasa inggris dan ekonomi mengalami peningkatan sebesar 2,6% dan 4,9%.

Adapun rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dari riset yang dilakukan PAPAN adalah untuk menjawab permasalah pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan adalah:

1. Pemkab/Dinas pendidikan Aceh Barat dapat menempatkan guru PNS sesuai dengan kebutuhan sekolah.

2. Pemkab Aceh Barat harus memprioritaskan pengangkatan guru sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran yang dibutuhkan pada masing-masing jenjang sekolah.

3. Pemerintah diharuskan memenuhi sarana dan prasarana pendidikan

4. Pemeritah memprioritaskan pengangkatan tenaga pustakawan dan laboratorium

5. Pemkab Aceh Barat menyediakan anggaran untuk pelatihan guru dan kesejahteraan guru

6. PEMKAB Aceh Barat Melahirkan Regulasi (Perbup) Tentang Keterlibatan Masyarakat dalam Memajukan Dunia Pendidikan.

7. PEMKAB Aceh Barat mengalokasikan dana sekolah mandiri bersumber dari APBK untuk sekolah-sekolah kejuruan di Kabupaten Aceh Barat.

Coordinator Program
Alfaizin.MA


1 komentar:


Kerajaan Aceh Cukup dikenal Kebelahan Dunia